Minggu, 17 November 2013

Tidak Dapat Terlupakan

Dibenci, sulit materi, sering dapat nilai merah, sering diomelin, serem, dan galak. Mata pelajaran apa itu? Pasti akan menjawab matematika. saya menulis arikel ini karena saya pernah berpikir seperti itu pada saat SD dan SMP sekarang saya pun menyukai matematika dan menjadi guru matematika. Guru matematika selalu menjadi musuh siswa-siswai pada saat pelajaran matematika. contohnya pada saat ulangan matematika pasti akan membuat contekan atau mengandalkan teman bisa mengerjakan matematika. teman-teman pasti mengetahui bocoran jawaban UN matematika, berbagai cara untuk bisa lulus. Mungkin kita pun sering mendapat nilai merah pada saat ulangan matematika dan selalu diomelin orang tua. Mengapa guru matematika menjadi musuh siswa-siswi?

1.  Materi sulit sehingga kita membenci pelajaran sehingga guru pun dibenci
2.  Latihan soal begitu banyak sehingga kita putus asa mengerjakan


“Jika kalian membenci mata pelajaran maka kalian membenci gurunya tetapi jika menyukai pelajaran itu maka kalian menyukai gurunya”. Saya pun menyadari materi matematika sulit dipahami tetapi guru matematika bisa membuat siswa mudah dimengerti. Saya mengambil kutipan dari Ralph Waldo Emerson,

“Orang yang bisa membuat semua hal yang sulit menjadi mudah dipahami, yang rumit menjadi mudah dimengerti, atau yang sukar menjadi mudah dilakukan, itulah pendidik yang sejati”. 

Saya menyadari begitu mulia guru matematika tidak pelit nilai, mereka akan memberikan nilai sesuai kemampuan siswanya. Guru matematika selalu berpikir menemukan cara lebih mudah untuk siswa pada saat diajarkan.Saya mengajak kaum muda yang masih sekolah SMP dan SMA untuk tidak membenci guru semua mata pelajaran.

“Indikasi bahwa seseorang bisa di sebut guru (pendidik) yang hebat bukanlah pada kemampuan mengajarkan murid untuk pintar menjawab semua jenis pertanyaan, tetapi pada kemampuan menginspirasi murid agar mengajukan pertanyaan yang dia sendirinya kesulitan untuk menjawabnya." 

(dengan kata lain, bila guru mengajar agar murid bisa sama pintarnya dengan dia, itu biasa saja. Guru yang bagus adalah yang bisa mendidik muridnya agar jauh lebih pintar dan lebih kritis daripada dirinya sendiri.)”.
Alice Wellington Rollins

-OT-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar